Senin, 12 Agustus 2013

Kisah Bumi dan Langit

Adapun terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah karena bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah s.w.t. telah menghiaskan aku dengan berbagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain." Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku." Berkata bumi, "Hai langit, di tempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."
Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah s.w.t. serta sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku." Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah s.w.t. dengan berkata, "YaAllah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."
Lalu Allah s.w.t. mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah s.w.t. memberi wahyu kepada Jibril A.S pada malam tanggal 27 Rajab, "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini." Jibril a.s.bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?" Allah s.w.t. berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu." Kemudian Jibril a.s. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibril a.s.terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril a.s. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar  nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan." Berkata Jibril a.s., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu." Kemudian Jibril a.s.memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. Wallahu'alam. Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah s.a.w. dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar